Selasa, 02 Oktober 2012

PERANG EROPA JILID I Oleh P.K. Ojong





Judul               : PERANG EROPA JILID I
Penulis             : P.K. Ojong
Editor              : R. B. Sugiantoro
Penerbit           : Buku Kompas
ISBN               : 979-709-068-x
xxxii+504 hlm; 14 x 21 cm

Jika diliat halaman sampulnya saya jadi teringat mainan waktu kecil, serdadu pelastik berwarna hijau dengan seragam dan helem baja yg khas, mainan yg begitu berkesan, satu kompi lengkap, dari komandan satuan yang berpose sedang meneropong, operator radio, senapan otomatis, flame torch, dan senapan kokang biasa. Sebuah hadiah dari paman setelah melakukan aksi jongkok di depan sebuah puskesmas yg ramai menjual mainan anak-anak. Sebuah aksi yang terbilang sukses waktu itu.


Jujur pertama saya tertarik oleh gambar sampulnya. Lalu saya buka dan baca secara acak halamannya, lalu saya baca terus… dan terus… dan terus tak terasa sampai kaki terasa pegal. Ternyata menarik sekali buku ini.

            Jilid I dari tiga seri buku Perang Eropa yang dikumpulkan dari artikel P.K Ojong . jilid pertama ini dimulai dari latar belakang terjadinya perang eropa, masa lalu Hitler, invasi Jerman ke Polandia dan masa-masa awal perang dunia kedua. Ada kisah perlawanan pasukan berkuda Polandia yang heroik melawan panzer-panzer Jerman, perlawanan Finlandia menghadapi agresi Rusia strategi blitz kreg yang berhasil dengan gemilang dan banyak kisah peperangan maritiam antara angkatan laut Inggris dan U-boat U-boat jerman, tidak terlewat kisah kapal perang Bismarck dan petualangannya selama jaman perang.

Walau judul buku ini adalah Perang Eropa, tidak dapat dipisahkan didalamnya juga termasuk peperangan Amerika versus Jerman di utara benua afrika sebagai awal keterlibatan amerika dalam perang di eropa, judul “Perang Eropa” mungkin sebagai pemisah dari perang Pasifik dari keseluruhan kisah peperangan di era perang dunia kedua.
Perang Eropa jilid I merekam salah satu sejarah peradaban manusia yang penuh darah dengan cukup menarik (bagi saya), bagaimanapun kita tidak bisa begitu saja melupakan sejarah bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar