Selasa, 02 Oktober 2012

buku pintar Mind Map, Oleh Tony Buzan Judul



buku pintar Mind Map, Oleh Tony Buzan
Judul                     : buku pintar Mind Map
Penulis                 : Tony Buzan
Penerbit              : PT. Gramedia Pustaka Utama
224 hlm + xvii
Buku pintar Mind Map menguraikan definisi dari Mind Map, metode dan penerapannya dalam berbagai aspek kehidupan. Buku ini mencoba untuk memperkenalkan kita pada cara kerja otak yang sesungguhnya, memberikan alternative solusi untuk membangkitkan potensi yang dimiliki otak kita semaksimal mungkin dengan metode Mind Map (pemetaan otak). Dengan Mind Map ini kita diharapkan mampu memetakan isi pikiran kita dan memancing untuk berpikir ke segala arah dan memunculkan ide-ide kreatif yang cemerlang. Dengan mensinergiskan otak kanan dan otak kiri, kita diajak kembali dari pola pembelajaran konvesional yang mengedepankan logika yang linier dan hanya memacu bagian otak kiri saja untuk berkembang dan mengabaikan potensi yang dimiliki otak bagian kanan, kepada fitrah cara kerja otak  kita yang seimbang, yang terancang untuk melakukan proses pembelajaran dengan cara kerja yang luar biasa memukau, yang secara orisinil didesign untuk sebuah kesuksesan.
Saya jadi ingat jaman sekolah dulu, ketika buku-buku catatan maupun buku teks pelajaran saya tak pernah luput dipenuhi gambar-gambar corat coret di setiap bagian kosong dari setiap halamannya, simbol-simbol dan gambar sederhana yang mewakili setiap catatan. Saya jadi perpikir, mungkin pada saat itu pola berpikir saya masih orisinil, mengikuti design secara fitrah yang diciptakan tuhan. Tapi seiring waktu, dengan metode pendidikan konvensional, saya tertuntut mengikuti pola pemikiran yang linier, dengan flowchart yang teratur, mengikuti cara kerja program logika komputer. Terkikislah pola pikir yang menyebar khas dari cara kerja otak itu, terbentuk mengikuti cara kerja komputer, sementara sesungguhnya otak sendiri memiliki kemampuan yang jauh tak tertandingi oleh komputer.
Dilain bagian, buku ini mengulas tentang kegagalan-sukses-dan cara kerja otak,  secara otomatis otak saya langsung mengaitkan apa yang saya baca dengan informasi lain dari database memori saya. Saya ingat dengan pemahaman Andew Matthews dari buku “ikuti kata hatimu” tentang kesuksesan ditinjau dari sisi kehidupan, dan apa yang diterangkan Mario Teguh dari sisi spiritual. Jika saya petakan, ada kesamaan pola dari apa yang diutarakan oleh mereka bertiga, jika menurut Tony Buzan, otak kita sudah dirancang untuk sukses, tidak ada yang namanya gagal, kegagalan adalah sebuah kata yang diciptakan oleh pikiran kita, sesungguhnya yang kita artikan sebagai kegagalan tidak lebih dari sebuah peristiwa, dan otak kita dirancang untuk proses trial and error, belajar dari sebuah peristiwa, jadi, rentetan “kegagalan” yang kita alami sesungguhnya adalah sebuah proses yang harus dilewati dan otak membaca hal tersebut sebagai rangkaian proses pembelajaran, menganalisa peristiwa yang telah terjadi, memperbaiki, mencoba lagi, dan proses itu terus berulang dan berulang. Proses yang pada akhirnya menggiring kita pada kesuksesan.
Seirama dengan Tony Buzan,  versi Andrew Matthews, kehidupan sesungguhnya tidak pernah statis, selalu bergerak. Jika kita merasa stagnan (dalam hal karir, ekonomi, hidup, cinta, hubungan, atau yang lainnya), tidak menjadi lebih baik, berarti sesungguhnya kita sedang dalam proses kemunduran, “gagal”. Kehidupan dirancang untuk memberi kita pelajaran, jika kita tertahan dalam suatu tahap dikehidupan, berarti ada sesuatu yang belum kita pelajari atau terlewatkan oleh kita, dan kehidupan akan memaksa kita untuk terus mengulang  dan mengulang lagi “kegagalan” itu sampai kita bisa mengambil pelajaran darinya dan barulah hidup kita naik ke tingkatan selanjutnya.
Yang terakhir saya kutip dari penjelasan Mario Teguh, menurut versinya, singkatnya, kesuksesan bersumber dari Tuhan, Dialah satu-satunya yang memiliki hak memberi kesuksesan pada manusia. Tapi apakah kita layak untuk sukses? Apakah kita siap dan mampu menyandang kesuksesan itu? Maka, setelah kita meminta kesuksesan itu pada tuhan, hendaknya kita melayakan diri untuk sukses, mempelajari apa yang harus kita miliki agar sukses, sehingga pada waktu Tuhan memberikan kesuksesan itu, kita telah siap menyandangnya. Karena tanpa proses pembelajaran untuk melayakan diri, kesuksesan yang diberikan akan hanya berubah menjadi kegagalan.
Jika saya renungkan semua hal diatas, semuanya terkait dan semua alur melewati tahap yang sama, “proses pembelajaran”, sebuah tahap trial and error tiada henti dalam kehidupan kita.
Tangguh, Des 27, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar