Jumat, 05 Juli 2013

Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta oleh Luis Sepulveda

Judul      : Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta
Penulis   : Luis Sepulveda
Penerbit : Marjin Kiri
ISBN     : 979-99980-4-2
116 halaman.; i-xvi ; 12 x 19cm

Saya tidak mengenal nama besar Luis Sepulveda sebelumnya dan "Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta" adalah buku pertama miliknya yang saya baca. Hanya dengan 105 halaman, kisah Sepulveda bisa begitu rinci, dalam dan bermakna. Bagaimana dia menggambarkan kehidupan Indian Shuar di pedalaman Amazon yang menganut kearifan lokal, selaras dengan alam yang sepintas terlihat liar dan buas. Sementara itu moderenisasi menggilas hutan hujan tropis secara perlahan tapi pasti. Kebudayaan lokal berbenturan dengan  budaya kolonial dari barat yang "maju' dan dengan begitu egois menuntut agar sekelilingnya menyesuaikan diri dengannya.

Tidak hanya di Amazon, sesungguhnya "Peradaban" keserakahan manusia juga telah memperkosa semua hutan hujan tropis yang ada di dunia, dan alam hanya mampu memberikan perlawanan yang tidak berimbang. Konflik antar manusia dengan alam, sementara "pak Tua" terseret didalamnya, keadaan memaksanya untuk terlibat. Kita yang peduli, nyaris tidak mampu berbuat apa-apa, bahkan sebenarnya secara tidak sadar, dengan tisue toilet yang kita gunakan tadi pagi, bensin yang kita isikan, atau air mineral kemasan yang kita minum barusan. kita telah terlibat jua dalam konflik itu. berada di sisi yang menjijikan. sebagai mucikar yang melacurkan alam.


"    Lantas dengan penuh amarah ia buang pistolnya dan melihatnya tenggelam tanpa kejayaan. Monster logam yang dikutuk semua mahluk.

    Antonio Jose Bolivar Proano mencopot gigi palsunya, membungkusnya dengan saputangan. Sambil menyumpahi bule yang bertanggungjawab atas tragedi ini, menyumpahi pak walikota, menyumpahi para pendulang emas, menyumpahi semua orang yang telah  melacurkan perawan Amazon-nya, ia menebas sebatang ranting tebal dengan parangnya. Bertongkatkan ranting itu ia berangkat menuju El Idilio, menuju gubuknya, menuju novel-novelnya yang membicarakan cinta dengan kata-kata yang demikian indah sampai kadang membuatnya lupa akan kebiadaban umat manusia." __Pak Tua yang Mambaca Kisah Cinta, hal 105