Senin, 31 Desember 2012

KALEIDOSCOPE TOP BEST FIVE BOOK THAT NEVER DONE READED 2012



Karena banyak sekali saya lihat orang dalam blog-nya beramai ramai membuat kaleidoscope untuk tahun 2012, mulai dari top best book boys, top best book cover, sampai most favorite book, so, saya jadi ingin ikut-ikutan bikin kaleidoscope serupa.  Berhubung saya bukan kritikus buku yang baik, resensi pun saya buat sekenanya, maka inilah dia….
“KALEIDOSCOPE TOP BEST FIVE BOOK THAT NEVER DONE READED 2012” (tolong jangan di kritik frasa bahasa inggrisnya)

Peringkat ke lima disi oleh Life Traveler oleh Windy Ariestanty.
Sebenarnya saya suka buku ini, sedikit berbeda dengan travel book yang lain (atau mungkin memang bukan travel book sama sekali ya?), saya tidak ingat kenapa buku ini masuk bangku cadangan dengan cepatnya, yang pasti sekarang sudah berderet rapih di rak dengan kawan-kawannya yang sejenis.



Di peringkat empat ada Rumah Kopi Singa Tertawa oleh Yusi Avianto Pareanom.
Karena buku ini terdiri dari kumpulan cerita pendek, maka lebih santai saat membacanya, tidak terdorong rasa penasaran ingin mengetahui kelanjutan dari satu cerita, sekali baca tamat. Bukunya sebenarnya tipis saja, hanya 176 halaman, tapi karena alasan ya itu tadi, ketika ada buku baru yang dibeli, buku ini langsung masuk rak, niatnya disimpan sementara saja untuk lanjut dibaca secepatnya, tapi ternyata berlanjut sampai sekarang. Padahal kalau tidak salah hanya tiga cerita pendek yang belum sempat dibaca…. Kasihan L


Di peringkat ke tiga bertengger Moby Dick yang retold oleh Kathleen Olmstead.
lucunya alasan pertama beli buku ini karena saat di pesawat, teman seperjalanan membaca To Kill a Mockingbird versi aslinya, langsung jadi minder dan membathin, kapan ya bisa baca buku yang pake bahasa inggris begitu, secara bahasa inggrisnya belepotan. Dengan semangat 45 pergilah saya ke toko buku. Setiba di rak buku impor hati jadi ciut juga liat buku setebal batako, tapi kalau cuman beli serial Wieenie the Witch ya gengsi juga, maka pada akhirnya jatuhlah pilihan pada buku ini. Tapi apa boleh bucat, muncrat, nafsu gede elmu gak ada, masuk rak buku lah si Moby Dick ini lebih cepat dari yang diperkirakan.


Peringkat kedua diperoleh The Geography of Bliss: Kisah Seorang Penggerutu yang Mengelilingi Dunia Mencari Negara Paling Membahagiakan
Awalnya saya pikir ini Travel book, tapi ternyata buat saya buku ini terlalu menjemukan, lebih mirip laporan reportase atau jurnal ilmiah sos-antrop, cukup satu pertiga bagian dan buku ini langsung nangkring di rak buku. Mungkin nunggu mood baca saya benar-benar bagus baru bisa lanjut.




Dan jawaranya adalah….. Fungsi LookUp Canggih Excel 2007 dan 2010
 
Buku ini saya beli karena tuntutan pekerjaan, sekaligus semangat meng-upgrade kemampuan diri yang kadang suka meluap-luap dengan tiba-tiba lalu menghilang. Dibeli 14 Agustus 2012, dan hingga kini baru sampai halaman 7 dari 148 halaman, 5% dalam empat bulan… MENAKJUBKAN.

Jumat, 07 Desember 2012

QUEEN OF DREAM, Ratu Mimpi Oleh Chitra Banerjee Divakaruni



Penulis              : Chitra Banerjee Divakaruni
Judul                : QUEEN OF DREAM, Ratu Mimpi
Alih bahasa       : Gita Yuliani K.
Penerbit            : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN               : 978-979-22-7395-3
400 hlm; 20cm

Chitra Banerjee Divakaruni  dalam buku ini  membagi-bagi kisahnya menjadi tiga jenis bab yang berbeda, bab-bab dengan sudut pandang pertama sang tokoh sentral, Rakhi, bab yang secara utuh berisi tentang jurnal sang ibu tokoh utama, dan bab dari sudut pandang penulis sebagai narrator. Ketiga jenis bab ini hadir silih berganti membentuk sebuah cerita yang walaupun tidak selalu runut, akan tetapi saling mengisi, seperti potongan potongan puzzle yang tersusun perlahan-lahan membentuk sebuah gambar utuh dari cerita.

Kultur India masih disajikan secara kental dan tajam, mengajak pembaca mencicipi kebudayaan anak benua yang tua dan pekat itu. Buku Chitra Banerjee Divakaruni  yang satu ini tetap menarik untuk dibaca walau saya tidak bisa mencicipi aroma baru dari ceritanya karena masih dalam garis merah buku-buku Chitra Banerjee Divakaruni yang saya miliki sebelumnya, kehidupan para imigran India dan keturunannya di Amerika. Benturan kebudayaan, pencarian jati diri dan konflik bathin dari tokoh-tokohnya. Ordo para penafsir mimpi mengingatkan saya pada para penguasa rempah di buku Chitra Banerjee Divakaruni yang lainnya Mistress of Spices.

Sepertinya tidak ada catatan lain yang perlu saya tambahkan selain saya benar-benar tidak suka denga karekter Rakhi dan ibunya, perempuan-perempuan ini terasa begitu egosentris bagi saya.