Judul : Great Expectation
Penulis : Charles Dickens
Penerjemah : Berliani Mantili Nugrahani dan Miftahul Jannah
Penerbit : Qanita, 2015
ISBN : 978 602 1637 68 5
692hlm.; 20,5cm
Penulis : Charles Dickens
Penerjemah : Berliani Mantili Nugrahani dan Miftahul Jannah
Penerbit : Qanita, 2015
ISBN : 978 602 1637 68 5
692hlm.; 20,5cm
Novel klasik dengan cirinya yang detail dan alur lambat yang
khas. Saya tidak menemukan diksi yang memikat, mungkin akan berbeda jika
membaca karya asli dan bukan terjemahan. Tapi membaca 692 halaman berbahasa
inggris adalah tantangan yang sulit ditaklukan buat saya
.
Saya berandai, mungkin premis Charles Dickens saat menulis
novel ini adalah "bagaimana pengaruh sebuah pengharapan pada manusia"
atau "apa yang terjadi jika manusia terlalu terobsesi hingga dirinya
dikuasai oleh pengharapannya yang terlalu besar." Apa yang salah
dengan memiliki pengharapan? bukannya wajar saja jika menginginkan hidup lebih
makmur atau mengidamkan istri yang cantik seperti yang diidamkan Pip? yang saya
lihat dari hidup Pip hanyalah dia terlalu terlena saat mendapat harta yang
banyak, selain itu dia hanya menjadi korban, objek penderita dan pemuas obsesi
orang lain. Begitu pula Estella, dia hanya menjadi boneka yang siap
dikorbankan.
Dari kacamata saya, dalam novel ini pengharapan besar
"great expectation" bukan hanya dimiliki si tokoh utama Pip yang
mengidamkan hidup di kasta lebih tinggi atau pengharapannya pada sosok Estella,
tetapi juga pada nona Havisham dan Provis. Pengharapan yang begitu besar hingga
mengorbankan hidup mereka, bahkan mengorbankan hidup orang-orang disekeliling
mereka. Nona Havisham yang diliputi dendam begitu terobsesi pada keinginannya
menyakiti semua laki-laki bahkan hingga menitipkan obsesinya pada Estella.
Begitu pula Provis, tidak hanya berniat membalas kebaikan Pip tapi sekaligus
menaruh pengharapan yang besar pada pundaknya.
Dilain pihak, Charles Dickens memberikan Joe dan Biddy
sebagai contoh orang-orang yang terbebas dari pengharapan, hidup dengan bebas
tanpa terbebani segala keinginan duniawi. Mereka dapat tulus mencintai dan memberi.